Perkembangan Pendidikan PIPS IPS Dalam Konteks Indonesia



Pengertian Pendidikan IPS

1. Istilah IPS dan Pendidikan IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang seringkali disingkat Pendidikan IPS atau PIPS merupakan dua istilah yang sering diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya akademik secara tumpang tindih (overlaping). Kekeliruan ucapan ataupun tulisan tidak dapat sepenuhnya kesalahan pengucap atau penulis melainkan disebabkan oleh kurangnya sosialisasi sehingga menimbulkan perbedaan persepsi. Faktor lain dimungkinkan karena kurangnya forum akademik vang membahas dan memasyarakatkan istilah atau nomenklatur hasil kesepakatan komunitas akademik.
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam Kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.

Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Nama IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang disingkat IPA sebagai integrasi dari nama mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika. Menurut Somantri, penggunaan istilah IPS dan IPA dimaksudkan untuk membedakannya dengan nama-nama disiplin ilmu di universitas Ciri khas IPS dan IPA sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi/bahan Hakikar Pendidikan IPS

Perkembangan Pengertian IPS (Social Studies)
Uraian yang cukup lengkap tentang perkembangan pengertian
Social Studies sejak kelahirannya terdapat dalam buku karya Saxe (1991)
berjudul Social Studies in Schools: A History of The early Years. Menurut
Saxe, pengertian PIPS yang dalam istilah asing lebih dikenal dengan
istilah Social Studies, pada tahap awal kelahiran terdapat dalam the
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

National Herbart Society papers of 1896-1897, yang menegaskan bahwa
Social Studies sebagai delimiting the social selences for pedagogical use
(upaya membatasi ilmu-ilmu sosial untuk penggunaan secara pedagogik).
Selanjutnya pengertian ini menjadi dasar dalam dokumen "Statement
of the Chairman of Committee on Social Studies' yang dikeluarkan oleh
Committee on Social Studies (CSS) tahun 1913. Dalam dokumen
tersebut dinyatakan bahwa Social Studies sebagai a specific field to
utilization of social sciencies data as a force in the improvement of human
wellfare (bidang khusus dalam pemanfaatan data ilmu-ilmu sosial sebagai tenaga dalam memperbaiki kesejahteraan umat manusia). Definisi ini memiliki kesamaan dengan definisi Social Studies dari Heber Newton,
bahwa Social Studies sebagai specially selected from the social sciences
for the purpose of improving the lot or the poor and suffering urban
worker (konsep pilihan dari ilmu-ilmu sosial dengan tujuan untuk
memperbaiki nasib orang miskin dan kaum buruh perkotaan yang
kurang beruntung). Pada tahun 1921, berdirilah "National Council for the Social Studies" (NCSS), sebuah organisasi profesional yang secara khusus
membina dan mengembangkan Social Studies pada tingkat pendidikan
dasar dan menengah serta keterkaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu pendidikan. Pada waktu berdirinya, NCSS hanya
mengklaim sebagai organisasi yang akan "memaksimalkan hasil-hasil
pendidikan bagi tujuan-tujuan kewarganegaraan" yang sudah dicapai
oleh CSS sebelumnya. mengeluarkan karya berbasis intelektual-keilmuan. Pada pertemuan
Baru setelah 14 tahun kemudian NCSS
pertama tahun 1935, lahirlah kesepakatan yang dikeluarkan NCSS
dengan menegaskan bahwa "Social Sciences as the Core of the Cur-
riculum". Pada perkembangan selanjutnya, terutama setelah berdirinya
NCSS, pengertian Social Studies yang paling berpengaruh hingga akhir
abad ke-20 adalah definisi yang dikemukakan oleh Edgar Wesley pada
tahun 1937. Wesley menyatakan bahwa "The social studies are the social
sciences simplified for pedagogical purposes". Definisi ini menjadi lebih
populer saat itu karena kemudian dijadikan definisi "resmi" social studies
oleh "The United States of Education's Standard Terminology for Cur-
riculum and Instruction" hingga NCSS mengeluarkan definisi resmi
yang membawa social studies semakin bidang kajian yang terintegrasi sehingga
Hakikat Pendidikan IPS

Tags : Dimensi Pengetahuan Keterampilan, Perkembangan Sosial studies,Materi pendidikan global, kedudukan konsep ilmu, pendekatan dan strategi pembelajaran ilmu, keterampilan vokabuler Sosial